BeritaDaerah

Diseminasi Laporan Akhir Angkutan Ramah Disabilitas di Probolinggo

156
×

Diseminasi Laporan Akhir Angkutan Ramah Disabilitas di Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Dok: Foto Bersama Acara Diseminasi Laporan Akhir Angkatan Rumah Disabilitas Di Kabupaten Probolinggo (rakyat 45.com/Edy)

Probolinggo, Rakyat45Jatim- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo menggelar diseminasi laporan akhir mengenai angkutan ramah disabilitas di Kabupaten Probolinggo. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT) Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) dan Universitas Negeri Jember.

Acara ini berlangsung pada Senin, 27 Mei 2024, di Ombas Café & Resto Probolinggo.

Hadir dalam acara ini berbagai pihak terkait, termasuk OPD dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo, BPTD Kelas II Jawa Timur di Surabaya, Satlantas Polres Probolinggo, Team Leader GESIT-KIAT di Jakarta, Jasa Raharja, DPC Organda Probolinggo, Pertuni, Persatuan Disabilitas Kabupaten Probolinggo, Gerkatin, Muslimat NU, Mitra Bakti Pertuni, serta SLB di Kabupaten Probolinggo.

Selain itu, turut hadir Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo beserta Kasi/Fasilitator Desa Inklusi, Tenaga Ahli P3MD, dan Koordinator Pendamping Desa dari beberapa desa, yakni Desa Sumberkerang Kecamatan Gending, Desa Sumberan Kecamatan Besuk, Desa Tamansari Kecamatan Kraksaan, dan Desa Sumberkatimoho Kecamatan Krejengan.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kabupaten Probolinggo, Bambang Singgih Hartadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Jember.

“Dari kajian ini, kita bisa mengetahui sejauh mana kebutuhan kendaraan ramah disabilitas di Kabupaten Probolinggo, baik dari segi pengguna maupun rute yang diinginkan,” ungkap Bambang.

Bambang juga menambahkan bahwa kajian ini sejalan dengan keinginan Pemkab Probolinggo untuk mewujudkan angkutan inklusif yang ramah bagi penyandang disabilitas, anak-anak, lansia, dan perempuan.

“Kami ingin mewujudkan angkutan yang inklusif di Kabupaten Probolinggo,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *