Jawa Timur – Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) Pacitan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur menjadi tuan rumah rapat koordinasi dan evaluasi kegiatan bulan Juli Tahun Anggaran 2025 pada Senin (28/7/2025).
Melalui unggahan resmi di akun media sosial @binamargajatim, DPU Bina Marga menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan program pembangunan berjalan sesuai rencana sekaligus memperkuat sinergi antar unit kerja di lingkungan penyelenggara jalan provinsi.
Plt. Sekretaris DPU Bina Marga Jatim, Hadi Pramoedjo, menekankan bahwa rapat koordinasi bukan sekadar forum laporan, melainkan wadah diskusi dua arah. “Kita ingin mendengar langsung kendala di lapangan sekaligus mencari solusi bersama. Koordinasi dan evaluasi harus berjalan seimbang agar hasil program maksimal,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).
Hadi juga mengingatkan pentingnya integritas dan etika dalam pelaksanaan tugas. Ia menegaskan, seluruh pegawai harus menjauhi praktik-praktik yang menyalahi aturan, serta bijak dalam menggunakan media sosial. “Pegawai harus cerdas memanfaatkan platform digital, memahami dampaknya, dan tetap menjunjung etika,” tambahnya.
Selain itu, Hadi mendorong percepatan proses lelang untuk kegiatan strategis. Menurutnya, kelengkapan dokumen pendukung dari setiap unit kerja menjadi kunci agar pelaksanaan sesuai jadwal dan aturan. “Dengan begitu, realisasi kegiatan dapat berjalan lebih cepat sekaligus tepat sasaran,” jelasnya.
Kepala UPT PJJ Pacitan, Budi Harisantoso, dalam kesempatan yang sama menyampaikan progres pelaksanaan kegiatan di wilayahnya. Menurutnya, capaian serapan anggaran dan kegiatan fisik sudah sesuai rencana. “Baik dari sisi waktu, mutu maupun administrasi, kegiatan UPT PJJ Pacitan selaras dengan arahan pimpinan dan regulasi yang berlaku,” terangnya.
Saat ini, UPT PJJ Pacitan tengah merampungkan penanganan jalan provinsi pada ruas Arjosari–Purwantoro (batas Jawa Tengah) dan ruas Wareng Mukus menuju Provinsi DIY sepanjang 8,2 kilometer. Pekerjaan overlay jalan tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, memperlancar mobilitas, serta memperkuat distribusi logistik.
“Peningkatan infrastruktur ini menjadi bagian dari perhatian Pemprov Jatim untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkas Budi.
